Kamis, 14 Desember 2017

Jenis-jenis ukiran Toraja
Suku Toraja adalah suatu suku yang terdapat di dataran tinggi di pulau Sulawesi selatan.  Suku ini memiliki keunikan yang tidal dimiliki oleh suku lain di Indonesia maupun di daerah manapun didunia ini. 
Berikut ini saya akan menjelaskan salah satu keunikan yang Ada di Toraja yang menghiasi rumah Toraja alias Tongkonan yaitu ukiran atau yang sering Kira dengar dengan ucapan passura':
1. Pa' tedong








Ukiran ini menyerupai muka kerbau(tedong). Di toraja, kerbau adalah hewan peliharaan yang utama Dan sangat di sayangi. Bagi masyarakat toraja,  kerbau mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai emas kawin, sebagai hewan pengelolah sawah, alat trandaksi dalam jual beli, sebagai kurban persembahan kepada dewa atau leluhur dan sebagainya. 

2. Pa' kapu' baka








Pa' kapu' baka artinya simpulan-simpulan penutup bakul dimana bakul sering digunakan oleh masyarakat toraja sebagai tempat penyimpanan harta benda. Makna filosofi dari ukiran ini adalah sebagai harapan agar keluarga selalu hidup sejahterah. 

3. Pa' Sala'bi' bungai








Sala'bi' bisa berarti pagar atau penghalang. Ukiran ini bermakna bahwa menurut kepercayaan masyarakat toraja, sala'bi' adalah benda yang melindungi keluarga dari hal-hal buruk dari luar dan juga penyakit. Diharapkan agar manusia bisa menjaga diri atau mencari pengetahuan untuk bisa mempertahankan diri dalam menjalani kehidupannya yang begitu
banyak cobaan.


4. Ukiran pa' dadu









Dahulu kala, permainan dadu adalah sejenis permainan judi yang diminati sebagian besar masyarakat toraja. Adapun makna dari ukiran ini adalah sebagai peringatan bagi anak cucu agar jangan bermain dadu atau judi karena sangat berbahaya bagi kehidupan dan masa depannya.

5. Pa'lamban lalan








Ukiran ini terdiri dari dua suku kata yaitu lamban yang artinya menyebrangi dan lalan yang berarti jalanan. Makna yang terkandung dalam ukiran ini yaitu nasihat supaya jangan kita mencampuri urusan atau perkara orang lain bila kita tidak diharapkan untuk membelanya ataukah masalah tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan diri kita sendiri.

6. Pa'ara' dena'









Ukiran ini menyerupai bulu pada dada burung pipit. Dalam mitos orang toraja, burung pipit dianggap sebagai hewan yang
Tidak jujur dan sebagai hewan perusak tanaman padi. Makna dari ukiran ini yaitu supaya manusia menempuh kehidupan dengan sikap dan pendirian yang jujur.

7.   Ukiran pa'kangkung








Ukiran ini menyerupai pucuk daun kangkung. Makna filosofinya yaitu agar manusia membangkitkan dirinya tidak hanya bagi diri sendiri tetapi bagi orang-orang disekitarnya. Diharapkan juga keluarga hidup sehat dan murah rezeki seperti sayur kangkung yang tumbuh subur.

8. Ukiran pa'barana' I








Ukiran ini berasal dari kata barana' yang berarti pohon beringin. Makna ukiran ini yaitu agar keluarga dapat memperoleh rezeki dan berkembang seperti halnya pohon beringin yang selalu bertumbuh dengan lebatnya dan juga nantinya diharapkan muncul keturunan yang bisa jadi pemimpin dab melindungi rakyat umum.

9. Ukiran ne'limbongan









Limbongan berarti sumber mata air yang tidak pernah kering yang dapat memberikan penghidupan segar kepada alam dan manusia. Ukirannya melambangkan bahwa orang toraja bertekad memperoleh rejeki dari empat penjuru mata angin bagaikan mata air yang bersatu dalam danau dan memberi kebahagiaan bagi anak cucu kelak.

10. Ukiran pa'tanduk re'pe'









Ukiran ini menyerupai tanduk kerbau. Rumah ini ditempatkan disegala sisi rumah tongkonan sebagai kenang-kenangan kepada kerbau dimana kerbau dijadikan simbolis status sosial dalam masyarakat toraja. Ukiran ini sebagai tanda perjuangan hidup  agar dapat menemukan ketentraman dari hasil jerih payah dan juga dalam menemukan harta berharga seperti nilai kerbau bagi masyarakat toraja.



Demikian artikel ini saya buat sebagai tugas dan juga sebagai sarana untuk berbagi ilmu dari apa yang saya dapatkan selama saya berada di toraja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar